waktu telah membenciku
berdesau-desau hingga semua kulihat penat
lintuh di haribaan
awan harapan-harapanku lenyap
cintaku kusut masai
hancur sekali lagi!
tersuruk sekali lagi!!
jatuh berdebum tiada ampun
seolah dera ini tiada akhir
ngilu menatap wajahmu
seolah kauterkam aku dalam fatamorgana yang engkau cipta
tak dinyana, dibalik senyum malaikatmu tersimpan pedang yang engkau siapkan untuk menyambut di hari kematian
kaubiarkan aku pongah, tersuruk-suruk, lalu pelan-pelan dibawa angin
dan yang tersisa hanya jerejak hariku yang sukses kaukoyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar